-
Team Sholawat MTsN 1 Padang Tampil Memukau di Festival Lagu Sholawat Nabi Tingkat Sumbar
Padang, Humas-Inovasi membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang tidak biasa menjadi biasa, yang lama menjadi baru, yang biasa-biasa menjadi luar biasa, yang menjemukan menjadi menyenangkan.
Untaian kalimat diatas pantas disematkan kepada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Padang yang telah melahirkan Team Sholawat hebat dan tampil memukau di Festival Lagu Sholawat Nabi tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Festival lagu sholawat nabi tersebut, digelar oleh Mahasiswa jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) di Teatre tertutup Mursal Esten, Kamis, (17/11/22).
Kegiatan religi tersebut dibuka oleh Wakil Dekan 3 FBS, Indra Yuda. Dan diikuti oleh 5 team, 2.dari Kota Padang, 2 dari Kabupaten 50 Kota dan 1 dari Kota Payamumbuh.
Team Sholawat MTsN 1 Kota Padang diberi nama _Hafidh Alnabi_lahir atas inisiator sang inovator dan inspirator yang tak lain adalah Kepala Madrasah, Isrizal, yang sekaligus sebagai pembina. Dibidani dan dibimbing oleh sang pelatih telaten Wahyu Prima Nelga dan Riezka Pratami, butir-butir sya’ir dalam bahasa Minangnya diciptakan oleh Dafril Tuanku Bandaro.
Kepala MTsN 1 Kota Padang, Isrizal, mengapresiasi team Sholawat Hafidh Alnabi yang telah tampil memukau dan memperlihatkan ke bolehannya di Festival lagu sholawat nabi tingkat Sumbar.
“Festival sholawat ini hampir tidak terdengar lagi, dari sekian tahun sudah tidak diadakan. Maka MTsN 1 Padang menghadirkan team sholawat ini untuk melestarikan kembali lagu sholawat. mudah-mudahan bisa memicu, bangkitnya kearifan lokal, karena sholawat ini salah satu kearifan lokal yang sudah mulai pudar. Oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan, kemudian juga untuk memicu masyarakat menyenangi sholawat yang di barengi dengan seni” ujar Isrizal penuh semangat.
Sementara itu, Wahyu Prima Nelga, sebagai pelatih merasa sangat bahagia dan puas dengan tampilan team asuhannya yang membuat penonton terkesima dan mengundang decak kagum.
“Team yang baru lahir dalam waktu tiga minggu, mulai dari pembuatan Syair, memilih bacaan sholawat, membuat musik, mensinkronkan musik dengan syair dalam dua minggu lalu berlatih dalam waktu dua minggu, langsung tampil di festival lagu sholawat tingkat Sumbar dan mampu tampil memukau bahkan seakan-akan menghipnotis para hadirin, adalah sesuatu yang luar biasa dan memenuhi rasa kepuasan batin” ungkap Wawa.
Wawa, berharap team sholawat ini akan tetap dikembangkan dengan inovasi dan kreasi kekinian yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat di era digitalisasi dan transformasi.
(DTB)