Berita

-

Jumat, 18 November 2022 Operator 373

Buka Acara Lomba SBK, H. Edy Oktafiandi Minta Siswa Madrasah Kembangkan Bakat dan Kreatifitas 


Padang, Humas-Buka  acara lomba Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H. Edy Oktafiandi minta siswa madrasah kembangkan bakat dan kreatifitas.


Kegiatan digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SBK MTs Kota Padang, di aula MTsN 1 Padang, Jumat, (18/11/22).


Dalam arahannya H. Edy Oktafiandi mengapresiasi dan memotivasi pengurus dan guru SBK yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Padang, yang telah menggelar acara lomba di bidang seni.


"Tanpa agama hidup tidak terarah, tanpa ilmu hidup jadi buta, dan tanpa seni hidup jadi gersang. Maka milikilah ketiganya ini agar hidup menjadi indah dan bahagia dunia akhirat" ujar Edy menyemangati.


Kakankemenag yang basicnya seni itu berpesan, mari kembangkan bakat, kreatifitas, kemauan sesuai potensi yang dimiliki untuk mewujudkan kehidupan yang cerah dan bahagia.


Hadir pada kegiatan seni itu dua orang pengawas madrasah Nur Hayati dan Zulkifli Halim, Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) Humaira Lubis, tiga Waka MTsN 1 Kota Padang, Idra Putri, Hj. Maryani Sastera, dan Tuanku Dafril, majelis guru, pegawai dan guru SBK MTs se Kota Padang.


Kepala MTsN 1 Kota Padang, Isrizal, menyambut baik dan gembira digelarnya kegiatan SBK dimadrasah yang Ia pimpin.


"Sebuah penghormatan dan sanjungan yang luar biasa bagi MTsN 1 Padang dipercaya sebagai tuan rumah pelaksana kompetisi seni pertama yang digelar MGMP SBK ini. Kesuksesan ganda menjadi cita-cita dan tujuan kami, sukses pelaksanaan, sukses acara pembukaan dan sukses prestasi" ujar Isrizal dengan nada semangat.


Ketua panitia pelaksana, Wahyu Prima Nelga dalam laporannya menyampaikan bahwa tahun ini MGMP SBK menggelar dua cabang lomba yaitu Tari Indang Kreasi dan Melukis diatas Tampah.


"Kedua lomba ini memiliki histori dan nilai falsafah yang dalam dalam bidang seni, dimana melukis diatas tampah keaslian dan originalnya terjamin dan membutuhkan keseriusan serta konsentrasi. Sedangkan Tari Indang Kreasi untuk melestarikan kearifan lokal yang bernilai religi dan budaya yang tinggi" imbuh Wawa. 

(DTB)